Wawasankebangsaan.id, Sekarang kami akan memberikan penjelasan sedikit tentang 6 faktor utama penyebab keberagaman budaya. Kemarin kita sudah membahas tentang proses dalam wujud hubungan antar kebudayaan, diantaranya ada difusi, asimilasi dan juga akulturasi.
Di Indonesiapun terdapat banyak budaya, hal ini dikarenakan di Indonesia terdapat banyak suku-suku bangsa yang umumnya setiap suku mempunyai budaya, yang mana kebanyakan dari mereka adalah berbeda satu sama lain. Nah, lalu apa saja sih yang membuat budaya itu beranekaragam? Berikut ini adalah faktor-faktor.
Daftar Isi
Faktor Utama Penyebab Keberagaman Budaya
1. Faktor Manusia
Faktor keberagaman budaya salah satu disebabkan oleh manusianya. Umumnya manusia itu menyukai seni, baik itu musik, tari dan lain sebagainya. Selain seni terdapat bidang-bidang yang lain yang juga disukai oleh manusia.
Karena atas dasar suka inilah mereka menciptakan kebudayaan, sehingga kebudayaan di Indonesia menjadi sangat banyak. Di tambah lagi manusia yang aktif dalam menciptakan kebudayaan maka kelompoknya akan semakin maju.
Kebanyakan kebudayaan juga dibuat dengan memiliki nilai-nilai tertentu seperti untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, menghormati leluhur, mempererat tali persaudaraan sesama masyarakat, agar harapan dan keinginan tercapai (berdoa kepada tuhan) dan masih banyak lagi.
2. Faktor Lingkungan Alam
Faktor keberagaman budaya yang kedua adalah karena lingkungan alam. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, longsor, banjir besar, musim panceklik yang sangat lama membuat kelompok masyarakat tertentu berpindah (berimigrasi) dari satu tempat ke tempat yang lain. Apabila mereka sudah berada di tempat yang baru, maka mereka harus beradaptasi dengan kondisi alam di sekitarnnya.
Apabila kondisinya berbeda maka seseorang harus beradaptasi, dan disaat inilah muncul kebudayaan baru. Misalnya, sekelompok masyarakat hidup di gunung. Karena longsor ia kemudia di relokasi di dekat pantai.
Yang sebelumnya hidup digunung dengan bertani, maka setelah berada di dekat pantai mungkin berganti menjadi nelayan, petani garam dan lain sebagainya.
Nah, bencana alam ini dapat juga disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak baik seperti menebang pohon secara berlebihan, membakar hutan, dan lain-lain.
3. Faktor perbuahan nilai-nilai dan sikap
Setiap individu dalam melaksanakan aktivitas sosialnya selalu berdasarkan serta berpedoman kepada nilai-nilai yang ada dan hidup di dalam masyarakat. Di lain pihak nilai-nilai tersebut sangat mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia baik secara perorangan, kelompok maupun tehadap masyarakat itu sendiri.
Dikatakan demikian karena nilai-nilai tersebut merupakan sekumpulan sikap dan perasaan-perasaan yang selalu diekspresikan melalui perilaku oleh manusia sebagai perorangan, kelompok atau masyarakat tidak patut terhadap objek material maupun nonmaterial. Dengan selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
Sehubungan dengan hal di atas, apabila nilai tadi berubah, akibatnya akan membawa perubahan pula terhdap sikap mansia. Jika nilai dan sikap telah berubah maka secara tidak langsung telah terjadi pula perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Nilai-nilai dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu :
- Nilai yang berhubungan dengan keindahan
- Nilai yang berhubungan dengan pengetahuan
- Nilai yang berhubungan dengan agama/religi/kepercayaan
- Nilai yang berhubungan dengan kebendaan atau sifat ekonomi
- Nilai yang berhubungan dengan unsur-unsur biologis
- Nilai yang berhubungan dengan Undang-undang dan Peraturan negara
4. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Keaneragaman budaya juga dapat disebabkan oleh pengaruh dari kebudayaan masyarakat lain, dan berikut ini adalah macam-macam pengaruh kebudayaan masyarakat lain terhadap kebudayaan masyarakat tertentu.
a. Alkulturasi
Yaitu suatu proses dimana suatu kelompok bertemu dengan kelompok yang lain yang mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan kelompok pertama, kemudian mereka kontak langsung dan terus menerus sehingga menimbulkan perubahan pada pola-pola kebudayaan.
Dapat juga dikatakan sebagai penyatuan dua kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri.
b. Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses perubahan kebudayaan secara total, akibat dari bercampurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri ciri dari kebudayaan yang asli sulit untuk diketahui bahkan tidak terlihat lagi. Masing masing kebudayaan bergabung menjadi satu sehingga menjadi kebudayaan campuran.
Sebagai contoh adalah perkawinan antara laki-laki dan wanita, maka pada saat mereka melangsungkan pernikahan kebudayaan yang mereka pakai terkadang dicampur, yaitu kebudayaan di daerah si pengatin pria dan kebudayaan di daerah pengantin wanita.
c. Difusi
Definisi dari difusi menurut yang terdapat dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah suatu proses penyebaran atau perembesan suatu unsur kebudayaan dari pihak yang satu ke pihak yang lain. Kata kuncinya terletak pada kata penyebaran/perembesan unsur kebudayaan.
d. Sintesa
Definisi sintesa adalah campuran antara dua kebudayaan yang berbeda kemudian melahirkan kebudayaan dalam bentuk baru yang berbeda dari keluarga
e. Dominasi
Definisi dari dominasi adalah suatu proses yang terjadi ketika kebudayaan setempat terdesak dan akhirnya lenyap serta tergantikan oleh kebudayaan yang baru masuk.
5. Faktor kemajuan teknologi
Faktor keberagaman budaya yang kelima yang dapat menyebabkan keragaman budaya adalah semakin pesatnya kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi membuat perkembangan-perkembangan pula di lapangan sosial. Misalkan saja, pengaruh adanya internet.
Seseorang yang kecanduan internet biasanya sosialitasnya kurang, kurang bergaul, gaya hidup lebih modern dan masih banyak lagi. Jadi suatu perubahan terkadang dapat menyebabkan berbagai macam perubahan di berbagai bidang.
6. Faktor Perubahan kependudukan
Faktor keberagaman budaya yang ke-enam adalah terjadinya perubahan kependudukan. Perubahan kependudukan dapat terjadi karena adanya gerak kemasyarakatan. Gerak kemasyarakatan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu gerak kemasyarakatan yang bersfat vertikal dan juga yang bersifat horizontal.
Gerak vertikal misalnya misal mereka yang dulunya sebagai nelayan bisa jadi guru. Masyarakat model seperti ini akan meninggalkan pekerjaan yang lama dan melanjutkan ke pekerjaan baru, yang mana ia juga berpindah dari lembaga kemasyarakatan yang lama ke lembaga kemasyarakatan yang baru.
Begitu juga dengan gerak kemasyarakaatan yang horizontal, sebagai contoh perpindahan penduduk dari salah satu tempat ke tempat lain (transmigrasi, dll).
Jadi dengan adanya gerak kemasyarakatan yang yeng mengakibatkan terjadinya perubahan kependudukan, itu artinya akan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan di dalam masyarakat.
Pelajari lebih mendalam lagi tentang “Faktor Keberagaman Budaya” dengan membaca artikel-artikel berikut ini :