Di tengah kunjungannya di Tanah Suci, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan respons cepat terhadap insiden maritim yang mengkhawatirkan. Dari Arab Saudi, Presiden Prabowo secara tegas menginstruksikan langkah-langkah penyelamatan darurat menyusul kabar tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya. Instruksi ini menandakan perhatian serius pemerintah terhadap keselamatan jiwa dalam setiap musibah.
Merespons cepat situasi tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kecepatan dan efektivitas dalam operasi Search and Rescue (SAR). Instruksi utamanya adalah pengerahan segala sumber daya yang tersedia untuk mencari dan menyelamatkan seluruh korban yang terdampak insiden KMP Tunu Pratama Jaya. Prioritas utama adalah menemukan dan mengevakuasi seluruh awak kapal dan penumpang secepat mungkin.
Presiden memerintahkan koordinasi erat antarlembaga terkait, termasuk Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), serta pihak-pihak lain yang relevan di lapangan. Sinergi antar instansi ini dinilai krusial untuk memastikan operasi penyelamatan berjalan optimal dan tidak terjadi tumpang tindih kewenangan.
Selain fokus pada penyelamatan, Presiden Prabowo juga memerintahkan pengerahan sumber daya yang memadai untuk mendukung operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya. Hal ini mencakup penggunaan kapal-kapal patroli, helikopter, serta peralatan SAR lainnya yang dibutuhkan untuk menyisir area terdampak secara efektif.
Dipastikan bahwa upaya penyelamatan ini akan dimonitor secara ketat. Meskipun berada di luar negeri, Presiden Prabowo akan terus mengikuti perkembangan operasi SAR dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil bertujuan maksimal untuk menyelamatkan jiwa. Pemerintah berkomitmen penuh untuk menangani musibah maritim ini dengan cepat dan terkoordinasi.
Langkah selanjutnya setelah operasi penyelamatan selesai, jika diperlukan, adalah investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Namun, saat ini, seluruh perhatian dan sumber daya dipusatkan pada operasi kemanusiaan: mencari dan menyelamatkan para korban.
Source: https://www.presidenri.go.id/