Akibat Kelonggaran Pemerintah Orde Baru terhadap Masuknya Budaya Asing – Orde baru merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto yaitu dari tahun 1966 sampai dengan 1998. Orde baru merupakan masa setelah orde lama atau setelah pemerintahan Presiden Soekarno.
Orde Baru muncul setelah dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Tujuan utama Orde Baru adalah mengembalikan tatanan negara pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Akibat Kelonggaran Pemerintah Orde Baru terhadap Masuknya Budaya Asing
Oke kembali ke topik pembahasan utama kita pada malam ini, apa sajakah akibat dari kelonggaran pemeritntah orde baru terhadap masuknya budaya asing yaitu :
- Penurunan apresiasi masyarakat terhadap budaya nasional. Masyarakat lebih tertarik dengan budaya asing yang lebih praktis.
- Berkembangnya kebudayaan kontemporer dan popular. Kebudayaan tradisional yang sarat cerita dan estetika semakin ditinggalkan oleh masyarakat terutama kalangan generasi muda.
- Budayawan sulit mengembangkan budaya tradisional. Hal ini disebabkan oleh animo generasi muda terhadap kebudayaan tradisional semakin berkurang.
- Masyarakat cenderung menjadi konsumen kebudayaan asing. Hal ini terlihat dari maraknya budaya asing terutama lagu-lagu dari barat dan amerika latin yang membanjiri industri musik dalam negri. Maka berkembang pesar musik Rock, Jazz, dan lain sebagainya.
Pada zaman pemerintahan Presiden Soeharto musik pop romantis yang sarat dengan lagu2 cinta ini dilarang beredar di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerintah pada saat itu menganggap bahwa musik bergenre pop romantis tersebut merupakan budaya yang kurang baik bagi Indonesia, tidak membangnun semangat nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia.
Bukti pelarangan musik bergenre ini adalah Band Koes Bersaudara pernah dijebloskan penjara oleh rezim orde baru.
Namun lama kelamaan musik bergenre pop romantis beredar dengan luas, dan peminatnya sangat banyak di Indonesia. Dan pada akhirnya larangan tersebut sudah tidak berlaku lagi.
Orde Baru berakhir pada tahun 1998 setelah terjadi demonstrasi besar-besaran yang menuntut mundurnya Soeharto. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat itu juga menjadi salah satu faktor penyebab jatuhnya Orde Baru.
Baca juga: Mengapa era Soeharto militer sangat dominan?