Menurut teori kekuasaan, negara terbentuk karena adanya individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan yang cukup besar untuk memaksakan kehendak mereka pada masyarakat. Dalam teori ini, negara lahir sebagai hasil dari kekuasaan yang dijalankan oleh penguasa atau elite politik yang memiliki kontrol atas wilayah tertentu. Penguasa atau elite politik tersebut mengendalikan sumber daya, termasuk kekuatan militer, sumber daya alam, dan infrastruktur, dan menggunakan kekuasaannya untuk memaksakan kehendak mereka pada masyarakat.
Teori kekuasaan menekankan bahwa negara merupakan hasil dari dominasi kelompok-kelompok tertentu atas kelompok lainnya dalam suatu masyarakat. Konsep ini berakar dari pandangan bahwa manusia secara alami bersaing satu sama lain untuk memperoleh kekuasaan dan kontrol atas sumber daya. Dalam teori kekuasaan, negara bukanlah hasil dari perjanjian sosial atau evolusi alami, melainkan merupakan produk dari pertarungan kekuasaan di dalam masyarakat.
Namun, teori kekuasaan ini tidak mencakup semua faktor dan dinamika yang terlibat dalam pembentukan suatu negara. Hal ini karena terdapat berbagai faktor lain seperti sejarah, budaya, dan keadaan sosial-politik masyarakat yang turut memengaruhi terbentuknya negara. Oleh karena itu, teori kekuasaan bukanlah satu-satunya teori yang menjelaskan asal mula terbentuknya negara.
Read more: Asal-usul Suatu Negara