Contoh negara yang menganut sistem ekonomi komando adalah

Beberapa negara yang menganut sistem ekonomi komando antara lain:

  1. Korea Utara
  2. Kuba
  3. Laos
  4. Vietnam (meskipun saat ini sedang melakukan reformasi ekonomi untuk mengembangkan sektor swasta)

Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memiliki kontrol penuh atas sektor ekonomi dan produksi, termasuk pengambilan keputusan tentang alokasi sumber daya, harga, dan distribusi barang dan jasa.

Sistem ini berbeda dengan sistem pasar bebas, di mana keputusan ekonomi dibuat oleh pasar dan permintaan dan penawaran, dan sistem campuran, di mana pemerintah dan pasar sama-sama memainkan peran dalam mengatur ekonomi.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando, atau kadang disebut juga sistem ekonomi terpusat, memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

Kelebihan:

  1. Efisiensi alokasi sumber daya: Dalam sistem ekonomi komando, pemerintah mengambil alih pengambilan keputusan ekonomi dan membuat keputusan yang berdasarkan pada rencana pembangunan jangka panjang, sehingga dapat memastikan alokasi sumber daya yang efisien.
  2. Kestabilan: Sistem ekonomi komando juga dapat memastikan stabilitas ekonomi negara, karena pemerintah memiliki kontrol penuh atas sektor ekonomi dan produksi.
  3. Keadilan sosial: Dalam sistem ekonomi komando, pemerintah dapat memastikan bahwa sumber daya dan kesempatan didistribusikan secara merata di seluruh masyarakat.

Kekurangan:

  1. Kurangnya insentif: Sistem ekonomi komando kurang memberikan insentif kepada individu dan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja karena pemerintah yang menentukan keputusan.
  2. Kurangnya inovasi: Karena sifatnya yang terpusat, sistem ekonomi komando cenderung kurang inovatif karena pengambilan keputusan terpusat pada pemerintah dan pengusaha kurang memiliki kebebasan untuk mengambil inisiatif.
  3. Kurangnya fleksibilitas: Sistem ekonomi komando cenderung kurang fleksibel dalam menanggapi perubahan kondisi ekonomi global dan kebutuhan pasar, karena pemerintah memegang kendali penuh dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Kesimpulannya, sistem ekonomi komando memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil keputusan ekonomi. Sistem ini mungkin cocok untuk negara yang ingin mencapai tujuan jangka panjang yang spesifik, tetapi kurang cocok untuk negara yang ingin mempromosikan inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.