Pengertian Politik Devide Et Impera
Politik “divide et impera” (memecah dan kuasai) adalah strategi politik yang digunakan oleh penguasa atau pemimpin untuk mempertahankan dan memperkuat kekuasaannya dengan memecah belah atau memanipulasi kelompok-kelompok atau individu-individu dalam masyarakat agar terjadi konflik atau perselisihan di antara mereka.
Dalam politik “divide et impera”, penguasa atau pemimpin sengaja menciptakan perbedaan atau memperkuat perbedaan yang sudah ada di antara kelompok-kelompok sosial, etnis, agama, atau politik dalam masyarakat. Tujuannya adalah untuk melemahkan solidaritas atau persatuan di antara mereka sehingga mereka lebih terfokus pada perselisihan internal daripada menyatukan diri untuk melawan atau mengkritik penguasa.
Strategi ini seringkali melibatkan penggunaan propaganda, manipulasi informasi, atau pemberian insentif kepada kelompok-kelompok tertentu untuk memperbesar perbedaan dan ketegangan di antara mereka. Penguasa atau pemimpin dapat memanfaatkan konflik atau perselisihan ini untuk memperkuat kendali mereka atas masyarakat, mengalihkan perhatian dari isu-isu yang lebih penting, atau untuk mempertahankan kekuasaan dengan menguasai kelompok-kelompok tersebut secara terpisah.
Politik “divide et impera” seringkali dianggap sebagai strategi yang manipulatif dan merugikan bagi kehidupan sosial dan politik masyarakat. Hal ini dapat merusak hubungan antarindividu, memperdalam kesenjangan sosial, atau bahkan memicu konflik dan kekerasan di dalam masyarakat. Strategi ini bertentangan dengan semangat persatuan, toleransi, dan kerjasama dalam membangun masyarakat yang harmonis dan adil.
Dalam konteks yang lebih luas, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang politik “divide et impera” penting untuk menghindari terjebak dalam perpecahan dan untuk memperkuat persatuan, solidaritas, dan saling pengertian di antara kelompok-kelompok yang berbeda.