Asia adalah benua terbesar dan terpadat di dunia, dengan luas sekitar 44,5 juta km2 dan populasi sekitar 4,6 miliar jiwa. Namun, di antara negara-negara yang membentuk benua ini, ada beberapa yang memiliki ukuran sangat kecil, baik dari segi luas maupun jumlah penduduk. Berikut adalah daftar lima negara paling kecil di Asia, beserta sejarah singkatnya.
1. Maladewa
Maladewa adalah negara kepulauan yang terletak di Samudra Hindia, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara ini memiliki luas 298 km2 dan populasi sekitar 515 ribu jiwa, menjadikannya negara paling kecil di Asia dari segi luas dan penduduk. Maladewa terdiri dari 26 atol yang mencakup lebih dari 1.000 pulau, namun hanya sekitar 200 pulau yang berpenghuni. Maladewa dikenal sebagai destinasi wisata yang menawarkan pemandangan pantai, laut, dan terumbu karang yang indah.
Maladewa memiliki sejarah yang panjang dan beragam, yang dipengaruhi oleh berbagai budaya dan agama. Menurut catatan sejarah, Maladewa pertama kali dihuni oleh orang-orang Dravida dari India Selatan pada abad ke-5 SM. Kemudian, Maladewa juga dikuasai oleh kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya, Chola, Kalingga, dan Majapahit dari Nusantara, serta Dinasti Pallava dan Rashtrakuta dari India. Pada abad ke-12 M, Islam masuk ke Maladewa dan menjadi agama resmi negara ini hingga sekarang. Pada masa kolonialisme, Maladewa pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Portugis, Belanda, dan Inggris, sebelum akhirnya merdeka pada tahun 1965.
2. Singapura
Singapura adalah negara pulau yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya, di antara Malaysia dan Indonesia. Negara ini memiliki luas 728 km2 dan populasi sekitar 5,9 juta jiwa, menjadikannya negara paling kecil kedua di Asia dari segi luas dan penduduk. Singapura merupakan salah satu pusat keuangan, perdagangan, dan teknologi terkemuka di dunia, dengan tingkat pendapatan per kapita yang sangat tinggi.
Singapura memiliki sejarah yang kaya dan kompleks, yang melibatkan berbagai bangsa dan peristiwa penting. Menurut catatan sejarah, Singapura pertama kali disebut sebagai Temasek pada abad ke-14 M oleh orang-orang Jawa. Kemudian, Singapura menjadi bagian dari Kerajaan Singhasari dan Majapahit dari Nusantara, serta Kesultanan Melaka dan Johor dari Semenanjung Malaya. Pada tahun 1819, Singapura didirikan sebagai pelabuhan dagang oleh Sir Stamford Raffles dari Inggris. Pada tahun 1942-1945, Singapura diduduki oleh Jepang selama Perang Dunia II. Pada tahun 1959, Singapura memperoleh otonomi dalam Persemakmuran Inggris. Pada tahun 1963, Singapura bergabung dengan Malaysia, namun keluar pada tahun 1965 karena perbedaan politik dan sosial. Sejak itu, Singapura menjadi negara merdeka yang berdaulat.
3. Bahrain
Bahrain adalah negara kepulauan yang terletak di Teluk Persia, di antara Arab Saudi dan Qatar. Negara ini memiliki luas 765 km2 dan populasi sekitar 1,7 juta jiwa, menjadikannya negara paling kecil ketiga di Asia dari segi luas dan penduduk. Bahrain merupakan salah satu produsen minyak bumi dan gas alam terbesar di kawasan tersebut, serta memiliki sektor keuangan dan pariwisata yang berkembang.
Bahrain memiliki sejarah yang tua dan beragam, yang mencerminkan pengaruh berbagai peradaban dan kekuatan. Menurut catatan sejarah, Bahrain pertama kali disebut sebagai Dilmun pada zaman kuno, yang merupakan salah satu pusat perdagangan tertua di dunia. Kemudian, Bahrain juga menjadi bagian dari Kekaisaran Akkadia, Babilonia, Asyur, Persia, Aleksander Agung, Seleukia, Parthia, Sasania, dan Islam. Pada abad ke-16 M, Bahrain dikuasai oleh Portugis, yang kemudian digantikan oleh Kesultanan Utsmaniyah. Pada abad ke-18 M, Bahrain menjadi bawahan Dinasti Al Khalifa dari Arab Saudi, yang masih memerintah hingga sekarang. Pada abad ke-19 dan 20 M, Bahrain menjadi protektorat Inggris, sebelum akhirnya merdeka pada tahun 1971.
4. Brunei
Brunei adalah negara yang terletak di pantai utara Pulau Kalimantan, di antara Malaysia dan Indonesia. Negara ini memiliki luas 5.765 km2 dan populasi sekitar 460 ribu jiwa, menjadikannya negara paling kecil keempat di Asia dari segi luas dan penduduk. Brunei merupakan negara kaya yang bergantung pada ekspor minyak bumi dan gas alam, serta memiliki sistem pemerintahan monarki absolut.
Brunei memiliki sejarah yang panjang dan menarik, yang melibatkan berbagai dinasti dan perubahan politik. Menurut catatan sejarah, Brunei pertama kali disebut sebagai Po-ni pada abad ke-7 M oleh orang-orang Tiongkok. Kemudian, Brunei menjadi bagian dari Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dari Nusantara, serta Kesultanan Sulu dari Filipina. Pada abad ke-15 M, Brunei mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Bolkiah, yang menguasai wilayah yang luas di Kalimantan, Sulawesi, Filipina, dan Semenanjung Malaya. Pada abad ke-16 M, Brunei mulai mengalami kemunduran akibat persaingan dengan Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Pada abad ke-19 M, Brunei menjadi protektorat Inggris, sebelum akhirnya merdeka pada tahun 1984.
5. Palestina
Palestina adalah negara yang terletak di Timur Tengah, di antara Israel dan Yordania. Negara ini memiliki luas 6.220 km2 dan populasi sekitar 5 juta jiwa, menjadikannya negara paling kecil kelima di Asia dari segi luas dan penduduk. Palestina merupakan negara yang belum diakui secara penuh oleh sebagian besar negara di dunia, karena masih berkonflik dengan Israel mengenai status wilayahnya. Palestina terdiri dari dua wilayah utama, yaitu Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Palestina memiliki sejarah yang sangat tua dan kompleks, yang mencakup berbagai peristiwa penting dalam sejarah dunia. Menurut catatan sejarah, Palestina pertama kali disebut sebagai Kanaan pada zaman kuno, yang merupakan tanah air bagi bangsa-bangsa seperti Fenisia, Ibrani, Filistin, Moab, Edom, dan Ammon. Kemudian, Palestina juga menjadi bagian dari Kekaisaran Mesir Kuno, Asyur, Babilonia, Persia, Yunani Seleukia,