Perilaku yang tidak boleh dikembangkan dalam menghadapi era globalisasi adalah

Dalam menghadapi era globalisasi, ada beberapa perilaku yang sebaiknya tidak dikembangkan. Berikut adalah beberapa contohnya:

  1. Proteksionisme yang berlebihan: Proteksionisme yang berlebihan adalah sikap yang menentang atau menghambat keterbukaan terhadap perdagangan dan interaksi internasional. Dalam era globalisasi, penting untuk memiliki pandangan yang terbuka dan memahami manfaat dari perdagangan internasional yang sehat.
  2. Diskriminasi rasial atau etnis: Era globalisasi membawa manusia dari berbagai latar belakang dan budaya bersatu dalam satu komunitas global. Oleh karena itu, penting untuk menghindari perilaku diskriminatif terhadap individu atau kelompok berdasarkan ras atau etnis.
  3. Ketidakadilan sosial: Globalisasi menempatkan tantangan dan kesempatan yang sama bagi semua orang. Oleh karena itu, penting untuk menghindari perilaku yang menciptakan ketidakadilan sosial seperti eksploitasi tenaga kerja, ketidaksetaraan ekonomi yang ekstrem, atau penindasan kelompok tertentu.
  4. Keserakahan dan korupsi: Dalam era globalisasi, kerjasama internasional dan integritas menjadi kunci untuk memajukan masyarakat secara adil. Oleh karena itu, penting untuk menghindari perilaku keserakahan dan korupsi yang merusak kepercayaan dan mempengaruhi pembangunan yang berkelanjutan.
  5. Isolasionisme: Isolasionisme adalah sikap atau kebijakan yang menarik diri dari hubungan internasional atau mengabaikan kerjasama global. Dalam era globalisasi, penting untuk mengembangkan sikap terbuka, saling belajar, dan berpartisipasi aktif dalam kerjasama internasional.
  6. Ketidakpedulian terhadap isu global: Era globalisasi membawa tantangan global seperti perubahan iklim, krisis kemanusiaan, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengembangkan perilaku yang acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap isu-isu global yang mempengaruhi kita semua.
  7. Fanatisme atau ekstremisme: Globalisasi membawa kita lebih dekat dan memperkuat hubungan antarbangsa. Oleh karena itu, penting untuk menghindari perilaku fanatisme atau ekstremisme yang dapat menghambat pemahaman lintas budaya dan kerjasama yang harmonis.