9 Daftar Kerajaan Hindu Budha Terbesar di Indonesia

kerajaan hindu budha di indoensia

Jauh sebelum Indonesia merdeka menjadi sebuah negara republik kesatuan, nusantara memiliki banyak kerjaan dari berbagai pengaruh dunia. Daftar kerajaan Hindu Budha di bawah ini mempunyai peninggalan bersejarah. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Kerajaan Majapahit

a. Berdirinya Kerajaan Majapahit

Majapahit adalah sebuah kerajaan yang sangat besar dan berjaya pada masanya. Awal mula berdirinya berada di Jawa Timur dan juga meninggalkan peninggalan yang cukup banyak di sana. Pusatnya berada di Trowulan yang sangat strategis baik dari segi darat maupun air.

Perkiraan berdirinya Kerjaan Majapahit berkisar antara tahun 1293 oleh Raden Wijaya dan runtuh di tahun 1528 M. Kerajaan ini cukup menguasai Nusantara saat dipimpin oleh Hayam Wuruk. Hayam Wuruk mempimpin Majapahit pada tahun 1350 hingga 1389.

b. Puncak Kejayaan Majapahit

Saat berada di tangan tahta Hayam Wuruk, kerajaan ini makin berkembang pesat. Padahal saat itu usianya masih 16 tahun. Namun, Hayam Wuruk didampingi oleh Patih Gajah Mada. Saat di bawah kekuasaannya, area kekuasaan bertembah hingga Semenanjung Melayu dan Tumasik.

Perluasan area kerajaan juga semakin besar dengan menaklukan pulau-pulau kecil di Nusantara. Mereka menjadikan laut sebagai perantara dagang dari luar wilayah Majapahit. Tak hanya wilayah kekuasaan, semua rakyatnya terpengaruh untuk masuk ke dalam agama Hindu.

c. Keruntuhan Majapahit

Setelah Hayam Wuruk tak lagi menjadi raja setelah wafat di tahun 1389, kerajaan ini mulai melemah bersamaan dengan masuknya islam. Rakyat tak lagi memeluk agama Hindu dan berpindah ke Islam melalui perkawinan maupun serapan budaya yang terjadi wi wilayah Nusantara.

Lemahnya kerajaan ini juga dipengaruhi oleh perebutan tahta oleh anak-anak dari Hayam Wuruk. Di waktu yang sama, datanglah ekspedisi Cheng Ho yang berpijak di Pantai Utara Jawa. Banyaknya pedagang membuat pengaruh Majapahit berkurang dan akhirnya runtuh di tahun 1527M.

2. Kerajaan Sriwijaya

a. Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan di Indonesia yang sangat besar adalah kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini berpusat di Palembang, Sumatera Selatan. Menurut catatan pada prasasti, kerajaan Sriwijaya sudah berdiri sejak abad ke-7 yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa.

Awalnya Dapunta Hyang hanya mengadakan perjalanan suci dengan pasukannya sebanyak 20,000 orang menggunakan perahu. Namun saat singgah di Palembang, akhirnya membangun kerajaan. Kemudian, kerajaannya membesar dan menguasai Selat Sunda dan Selat Malaka.

b. Masa Kejayaan Sriwijaya

Karena kemampuannya untuk berlayar, kerajaan ini menjadi kerajaan yang paling maju dalam bidang maritim. Pasukannya mampu membuat kapal-kapal yang canggih. Bahkan, kecanggihannya mengalahkan bangsa Eropa di abad yang sama di bidang perairan.

Bisa berlayar dengan baik, pasukan Sriwijya membuat kerajaan ini menjadi sangat maju. Mereka berlayar untuk memegang kendali perdagangan rempah. Tak hanya nusantara, mereka juga mengendalikan perdagangan dunia. Semua daerah di bawah kerajaan hidup dengan makmur.

c. Keruntuhan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya menjadi lemah akibat adanya kerajaan yang asalnya dari India, yakni Colomandla. Aktivitas perdagangan yang terjadi di Selat Malaka perlahan dikuasai oleh mereka. Padahal di Selat Malaka lah, kerajaan ini menjadi kaya dan makmur.

Melemahnya kerajaan ini diperparah dengan adanya kerajaan lain seperti kerjaan Singasari, Melayu dan Majapahit. Serangan pedagang dan juga serangan ke kerajaan membuatnya tak lagi bertahan. Catatan bersejarah mereka bisa ditemukan di Candi Muara Takus, prasasti Telaga Batu dan Candi Kota Kapur.

Baca Juga: Teori Masuknya Hindu Budha di Indonesia

3. Kerajaan Singasari

a. Berdirinya Kerajaan Singasari

Awal berdirinya kerajaan ini adalah ambisi Ken Arok. Setelah mengabdi di Tumapel, ia menikahi Ken Dedes. Ia juga mengaku sebagai jelmaan tiga dewa, yakni Brahma, Syiwa dan Wisnu. Pengakuan tersebut membuatnya diterima oleh rakyat untuk menjadikannya seorang pemimpin.

Saat itu Raja Kertajaya yang memimpin Kerajaan Kediri bertindak semena-mena. Rakyat mengadu pada Ken Arok pada tahun 1922. Setelahnya, Ken Arok mempersiapkan pasukan dan memberontak. Kemenangannya membuat ia menjadi Raja untuk kerajaan Singasari.

b. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari

Singasari sangat berjaya di bawah kekuasaan Kertanegara. Dia menjadi raja yang sangat pemberani dengan mengganti para pejabat kerajaan yang tidak berkualitas. Dia juga tak segan melakukan kerjasama politik dengan kerajaan lain dalam hal militer dan perdagangan.

Saat dipimpin oleh Kertanegara, rakyat juga hidup dengan makmur. Berbeda dengan Anusapati yang malah gemar sabung ayam. Daerah kekuasaan kerajaan Singasari pun meluas mulai dari Semenanjung Malaka, Kalimantan, Jawa, Madura, Bali, Maluku dan Nusa Tenggara.

c. Keruntuhan Singasari

Runtuhnya kerajaan ini disebabkan oleh tekanan yang datang dari luar dan juga pemberontakan istana. Tekanan tersebut datang dari khubilai Khan yang meminta Singasari menguasai China. Saat mempertahankan area laut, mereka dihabisi oleh bangsa Mongol.

Sementara yang terjadi di istana adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Jayakatwang. Daerah kekuasaan mereka yang ada di Kediri bernama Wangsa Isana diserang. Jayakatwang membunuh Kertanegara dan menguasai istana pada tahun 1292, lalu runtuhlah Singasari di tahun yang sama.

4. Kerajaan Kutai

a. Berdirinya kerajaan Kutai

Kerajaan kutai merupakan salah satu daftar kerajaan Hindu Budha tertua di Indonesia. Berdirinya kerajaan ini sekitar abad ke-5 di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai memiliki aktivitas dagang dengan India. Mereka juga mengenal bahasa Sansekerta seperti yang disebutkan dalam Yupa.

Pendiri kerajaan ini bernama Kudungga yang kemudian diteruskan oleh Aswawarman lalu Mulawarman. Pengaruh besar kerajaan ini adalah agama Hindu yang dibawa oleh India. Itu sebabnya mereka menulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta.

b. Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Meskipun menjadi kerajaan yang tertua, Kutai bisa dibilang menjadi kerajaan yang sangat berjaya. Mereka memiliki banyak golongan terdidik yakni kasta Brahmana dan Ksatria. Mereka menuntut ilmu di tanah India lalu menyebarkan pengaruhnya ke Asia Tenggara.

Selain itu, masyarakat juga hidup dengan makmur. Mata pencaharian mereka adalah beternak sapi dan berdagang. Ada pula yang bercocok tanam karena areanya dekat Sungai Mahakam yang subur. Saat upacara, kerajaan akan mengadakan korban emas dalam jumlah yang banyak.

c. Keruntuhan Kutai

Kerajaan ini runtuh pada abad ke-13 atau sekitar tahun 1365. Raja terakhirnya adalah Maharaja Dharma Setia. Dia tewas dalam peperangan. Kemudian, kerajaan ini berubah menjadi kerajaan islam yang selanjutnya diberi nama Kesultanan Kutai Kartanegara di wilayah yang sama.

Peninggalan kerajaan ini dalah tujuh buah yupa. Yupa merupakan batu prasasti yang memiliki tulisan di atasnya. Selain prasasti, yupa juga menjadi lambang kerajaan dan digunakan untuk mengikat hewan korban. Yupa adalah bentuk pengaruh Hindu karena banyak juga ditemukan di sana.

5. Kerajaan Mataram Kuno

a. Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno

Meski namanya Mataram, kerajaan ini terletak di Jawa Tengah. Berdiri di abad ke-8, kerajaan Mataram Kuno adalah sebuah kerajaan Hindu. Pusatnya berada du Bhumi Mataram yang kini berubah menjadi Yogyakarta. Pendiri kerajaan adalah Sanjaya.

Pemerintahan kerajaan berjalan dengan mulus. Menurut prasasti Canggal, Sanjaya melakukan banyak pembangunan bangunan suci untuk tempat pemujaan. Raja Sanjaya juga menjadi raja yang arif sehingga masyarakatnya hidup dengan tenteram.

b. Masa Kejayaan Mataram Kuno

Tanah Jawa merupakan tanah yang sangat subur. Di bawah kerajaan ini, rakyat memiliki mata pencaharian sebagai petani. Mereka banyak menanam padi. Selain itu, kerajaan juga mengajak rakyatnya untuk belajar kitab suci yang menghasilkan rakyat yang relijius.

Selain kemakmuran, kerajaan ini juga banyak membangun berbagai candi karena kepemilikan tanahnya yang luas. Namun karena ada konflik agama di baliknya, kerajaan ini tak hanya membangun candi Hindu tapi juga candi untuk beragama Buddha.

c. Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan ini melemah akibat adanya konflik tahta dan juga serangan dari kerjaan lain. Munculnya kerajaan Sriwijaya yang mulai menguasai Jawa adalah salah satu alasannya. Tahun 911M, kerajaan Mataram Kuno berakhir karena adanya faktor lain seperti bencana alam.

6. Kerajaan Tarumanegara

a. Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Kisah tentang berdirinya kerajaan Tarumanegara masih diperdebatkan karena tidak banyak sumber yang membahasnya. Kerajaan ini dibahas dalam naskah Wangsakerta. Diperkirakan, kerajaan di tanah Sunda ini berdiri sekitar abad ke-4 M.

Dalam naskah diceritakan banyak pendatang India yang mengungsi akibat peperangan. Mereka menetap di bagian Brat pulau Jawa dan dipimpin oleh Raja Salakanagara. Karena banyak pendatang di desa itu, dibentuklah kerajaan dengan nama Tarumanegara.

b. Masa Kejayaan Tarumanegara

Raja yang paling terkenal di Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Hal ini disebabkan di bawah kekuasaannya lah, kerajaan ini berkembang dengan pesat. Ia memerintah dengan baik sambil melakukan kerjasama dengan kerajaan lain tanpa adanya konflik.

Selain itu, Purnawarman juga berhasil memperluas daerah kekuasaannya. Waktu itu, kerajaan Tarumanegara bisa menguasai daerah seluas Jawa Barat kini. Dia juga menciptakan angkatan perang dan membuat undang-undang agar rakyatnya makmur.

c. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan ini runtuh namun bukan karena konflik. Raja ke-12 membagi kerajaan dengan putrinya. Salah satu putrinya menikah dengan Tarusbawa yang merupakan pemimpin kerajaan Sunda. Kemudian Tarumanegara resmi melebur ke kerajaan tersebut.

Setelah runtuh, bukti peninggalan kerajaan ini cukup banyak. Ada prasasti ciaruteun, prasasti Pasir Koleangkak, prasasti Tugu, prasasti Kebon Kopi, prasasti Pasir Awi, prasasti Muara Cianten, dan prasasti Cidanghiang. Semua prasasti masih utuh dan dijaga dengan baik hingga kini.

7. Kerajaan Kediri

Kerajaan Hindu yang tak kalah besar di Indonesia adalah kerajaan Kediri. Letaknya berada di area Sungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan berdiri sekitar di abad ke-12. Raja yang memimpin adalah Sri Jayawarsa Digjaya yang juga mengaku seabagi titisan Wisnu.

Awal berdirinya terjadi karena perebutan tahta. Raja Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua. Luas area untuk kerajaan Kediri meliputi Kediri dan Madiun. Selama berdiri hanya ada 6 raja di antaranya Kameshwara, Jayabaya, Prabu Sarwaswera, Prbu Khroncharyadipa dan Kertajaya.

a. Masa Kejayaan Kediri

Di masa pemerintahannya, salah satu daftar kerajaan Hindu Budha ini selalu stabil. Pergantian takhtanya juga tidak mengalami keributan apalagi sampai berperang. Para rakyatnya juga hidup dengan makmur. Karena tanah yang subur, mereka bisa hidup dengan hasil panen padi yang melimpah.

Mereka yang tinggal di pesisir juga hidup dengan sangat makmur. Rakyat bekerja dengan berlayar dan berdagang ke daerah lain, termasuk Sriwijaya. Kerajaan Kediri juga terkenal sangat beradab. Masyarakat sudah mengenal pakaian berupa kain, rumah yang bersih, dan bisa membaca kitab.

b. Runtuhnya Kerajaan Kediri

Raja terakhirnya adalah raja Kertajaya. Di masa pemerintahannya lah kerajaan ini runtuh. Terjadi pertentangan antara pihak raja dengan kaum dari kasta Brahmana. Brahmana menganggap bahwa Kertajaya telah melanggar agama, lalu meminta bantuan Ken Arok dari Singasari.

Pada tahun 1222M, Ken Arok turun ke kerajaan Kediri dan melakukan penaklukan. Dia berhasil membuat kerajaan Kediri tunduk di bawah kerajaan Singasari. Pemberontakan dari pihak kerajaan Kediri terus terjadi yang dipimpin Jayakatwang, namun mereka tetap kalah melawan Singasari.

8. Kerajaan Kalingga

a. Berdirinya Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga terbentuk dari bangsa India bagian Selatan. Para ahli memperkirakan bahwa berdirinya kerajaan ini berada di sekitar daerah Pekalongan. Abad berdirinya kerajaan adalah abad ke-6. Namun sayang, kerajaan runtuh pada abad ke-7.

Agama umum yang dianut adalah Hindu dan Buddha. Agama Hindu disiarkan oleh orang-orang kerajaan Kalingga yang terpengaruh oleh India. Sementara di saat yang sama, bangsa Cina juga banyak menempati daerah tersebut dan mengajarkan agama Buddha. Namun mereka tetap rukun.

b. Masa Kejayaan Kalingga

Karena letaknya yang berada di pesisir, kerajaan ini cukup makmur karena pesisir menjadi lintas perdagangan. Penduduknya menjual berbagai jenis emas, perak, gading gajah dan kulit penyu. Mereka juga makmur dengan memproduksi berbagai minuman terbuat dari kelapa dan aren.

Puncak kejayaan dari kerajaan adalh saat di bawah kekuasaan Ratu Sima. Ratu mampu mengendalikan kerajaan dengan menegakkan ketertiban. Budaya dan agama berjalan dengan harmonis. Dia juga mengatur sistem perairan agar pertanian semakin maju pada masanya.

c. Runtuhnya Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga jatuh karena serangan dari kerajaan Sriwijaya. Kerajaan tersebut sangat kuat menguasai perdagangan yang terjadi di Kalingga. Persaingan pun sulit untuk dihindari meski mereka sudah berpindah ke pedalaman, di tahun 755, kerajaan pun runtuh.

Ada beberapa peninggalan dari daftar kerajaan Hindu Budha ini. Ada prasasti Tukmas di daerah Magelang yang bertuliskan huruf Pallawa. Ada juga candi Bubrah dan candi Angin yang letaknya di Jepara. Kedua candi tersebut menggambarkan relief dari bebatuan andesit.

9. Kerajaan Salakanegara

a. Berdirinya kerajaan

Meski masih menjadi perdebatan, Kerajaan Salakanegra memang menjadi kerajaan yang pernah ada di Indonesia. Kerajaan diperkirakan berdiri pada tahun 130M. Salakanegara didapuk menjadi kerajaan tertua mengalahkan Kerajaan Kutai. Salakanegara merupakan kerjaan di tanah Sunda.

Tentang berdirinya kerajaan ini sayangnya tak bisa dilakukan secara maksimal. Hanya ada catatan perjalanan bangsa Cina saja yang memuat tentang kerajaan ini. Kerajaan juga tak memiliki prasasti seperti kerajaan Kutai, sehingga tak bisa dilacak secara pasti asal dan tahun berdirinya.

b. Masa kejayaan

Tak lama setelah kerajaan ini berdiri, salakanegara mampu menaklukan banyak daerah khususnya di tanah Sunda. Beberapa kerajaan di tanah Sunda seperti Kerajaan Ujung Kulon, Kerajaan Tanjung Kidul dan Kerajaan Agninusa berada di bawah kekuasaannya.

Selain itu, kerajaan ini juga sudah memulai aktivitas perdagangan melalui jalur laut. Salakanegara memiliki hubungan yang sangat baik dengan negeri Cina. Masyarakat Salakanegara berkembang pesat di banyak tempat dan kini menjadi dua suku yakni Betawi dan Sunda.

c. Runtuhnya kerajaan

Sayangnya, meski kerajaan ini cukup besar, nyatanya mereka tak bertahan lama. Di abad ke-4 M, kerajaan ini runtuh dan tergantikan dengan kerajaan Tarumanegara. Meski begitu, sejarawan percaya bahwa asal mula Salakanegara menghasilkan raja-raja lain di indonesia.

Pengaruh dari daftar kerajaan Hindu Budha di atas masih terasa hingga kini. Indonesia menjadi negara yang menghargai berbagai kultur karena nenek moyangnya yang berbeda. Kita bisa mengunjungi peninggalan mereka yang masih terawat dengan baik sebagai bentuk wisata.

Sumber :

Pos terkait

Tinggalkan Balasan