Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

garuda pancasila

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara – Pancasila merupakan dasar sekaligus ideologi bagi bangsa negara Indonesia. Untuk itu, sebagai warga negara yang baik perlu benar-benar memahami Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. 

Pancasila mempunyai fungsi yang luar biasa sehingga mampu membuat bangsa menjadi suatu kesatuan yang amat luar biasa. Hal ini karena di dalam Pancasila memiliki kandungan nilai-nilai luhur yang mampu memanusiakan manusia dengan sebaik-baiknya. 

Pengertian Ideologi 

Ideologi merupakan suatu kumpulan ide, gagasan, kepercayaan, maupun keyakinan yang memiliki sifat dinamis. Nantinya ideologi akan menjadi cara pandang guna membentuk karakter berpikir guna mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara. 

Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai cara berpikir dari seseorang maupun golongan tertentu yang memuat unsur-unsur kehidupan bermasyarakat, baik politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya dengan seksama. 

Di dalam sejarah dunia, ideologi kali pertama muncul sejak tahun 1795 tepatnya pada masa revolusi Perancis. Pembicaraan ideologi juga tidak lepas dengan peran tokoh-tokoh penting pada masa itu, seperti Destutt de Tracy, Napoleon, dan sebagainya. 

Di Indonesia sendiri ideologi yang dipakai ialah ideologi Pancasila. Sebagai ideologi, Pancasila dipakai sebagai landasan yang fundamental di dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara tertentu. 

Ciri-Ciri Ideologi Pancasila 

Ciri-ciri ideologi Pancasila sangat penting diketahui guna bisa membedakannya dengan jenis ideologi lainnya. Terlebih lagi ada begitu banyak jenis ideologi yang ada di dunia. Ciri-ciri tersebut sangat beragam dan bisa Anda simak seperti berikut:

1. Berasal dari Falsafah Masyarakat 

Pancasila merupakan ideologi yang mempunyai pandangan hidup, tujuan, idealisme, hingga cita-cita luhur masyarakat Indonesia. Tentunya hal-hal tersebut berasal dari kekayaan moral, rohani, hingga budaya masyarakat sendiri. Bukan merupakan konsep yang dibuat untuk masyarakat. 

2. Berdasarkan Asas Ketuhanan Yang Maha Esa 

Karakteristik berikutnya dari ideologi ini ialah berdasarkan asas Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun ada begitu banyak agama di Indonesia, akan tetapi tetap menjunjung tinggi konsep Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, maka di Indonesia melarang adanya paham atheisme. 

3. Demokratis 

Suatu pemerintahan yang mempunyai menerapkan ideologi seperti ini pastinya akan selalu menjunjung tinggi sikap demokratis. Negara seperti ini tentu meletakkan kedudukan tertinggi kepada rakyat dan tidak boleh diganggu gugat. 

4. Berlandaskan Hukum 

Negara yang mempunyai ideologi seperti ini selalu saja berlandaskan hukum. Adapun penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kepada supremasi hukum. Tentu saja hal ini bertujuan untuk menjalankan ketertiban hukum. 

5. Selalu Kreatif dan Dinamis 

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara selalu saja mempunyai tekad secara kreatif dan dinamis guna mencapai tujuan secara nasional. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, tentunya diharapkan nantinya masyarakat bisa ikut serta di dalam mencapai tujuan nasional. 

6. Berdasarkan Pengalaman Sejarah Berbangsa

Bangsa Indonesia pastinya mempunyai sejarah kebangsaan yang begitu panjang dan telah mendapatkan pengakuan dari dunia. Salah satunya tentang pengambilan ideologi sehingga diputuskan untuk memilih ideologi dengan sistem Pancasila. Dengan ideologi ini, diharapkan bangsa Indonesia akan kian kokoh. 

7. Terbentuknya Berasal dari Pikiran Rakyat 

Ideologi ini memiliki karakteristik berikutnya yakni terbentuk dari pikiran rakyat. Kesamaan pemikiran setiap individu inilah yang akhirnya berhasil mewujudkan konsep cita-cita hidup, sehingga bisa lebih baik lagi di masa mendatang. 

8. Isinya Tidak Operasional 

Karakteristik ini bukan berarti bahwa ideologi ini tidak dapat diterapkan dengan baik. Hanya saja sifat ini memungkinkan Pancasila, agar dapat diuraikan lebih eksplisit sesuai dengan kebutuhan yang ada. Sehingga ini bertentangan dengan sifat operasional yang mempunyai definisi sangat terbatas. 

9. Selalu Menginspirasi Rakyat 

Ideologi ini selalu berhasil untuk memberikan inspirasi bagi rakyat. Jadi, setiap individu nantinya bisa mempertanggungjawabkan segala perbuatan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, maka ideologi ini akan terus terjaga. 

10. Selalu Menghargai Adanya Keberagaman 

Pancasila selalu berhasil dalam menghargai begitu banyak perbedaan yang ada. Terlebih lagi Indonesia juga terdiri atas berbagai macam perbedaan seperti suku, bangsa, agama, budaya, dan sebagainya. Hanya Pancasila yang dapat mempersatukan adanya perbedaan tersebut. 

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka 

Pancasila seringkali disebut sebagai ideologi yang terbuka. Tentu saja hal ini bukan suatu hal yang keliru. Pancasila hadir sebagai semacam ideologi negara melalui sejumlah proses musyawarah yang berasal dari berbagai golongan masyarakat. 

Pancasila dapat menyesuaikan dirinya untuk menghadapi berbagai macam tantangan zaman tanpa perlu melakukan perubahan fundamentalnya. Hal ini tidak akan dijumpai dalam ideologi lain yang ada di dunia secara luas. 

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara mampu untuk mengatur kondisi dinamika masyarakat setempat yang seringkali mengalami perubahan. Bahkan perubahan tersebut sulit diprediksi. Keterbukaan di sini bukan berarti mengubah segalanya. 

Definisi keterbukaan tersebut hanya mengembangkan konsep penerapannya saja, sehingga dapat digunakan untuk memecahkan berbagai macam permasalahan yang terjadi di lingkungan hidup masyarakat Indonesia luas. Berikut merupakan beberapa nilai yang termuat di dalam Pancasila:

  1. Nilai-nilai dasar yang mencakup sila pertama sampai kelima Pancasila yang menjadi pedoman fundamental dengan sifat universal, mengandung cita-cita negara, hingga tujuan baik sekaligus sempurna. 
  2. Nilai-nilai instrumental yang mencakup kebijakan, arahan, sasaran, strategi, hingga lembaga yang melaksanakannya dengan baik. Dengan begini, maka penyesuaian pelaksanaan akan menjadi lebih jelas. 
  3. Nilai-nilai praktis yang meliputi realisasi instrumental dengan sifat nyata dan dapat dipakai guna kehidupan bernegara. Dengan demikian, maka diharapkan Pancasila mampu selalu menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat sekitar. 

Sebagai ideologi yang terbuka, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara perlu terlebih dahulu mencukup persyaratan tertentu. Persyaratan untuk mencapai Pancasila sebagai ideologi yang terbuka di antaranya dimensi idealistis, normatif dan realistis. 

  1. Idealistis 

Dimensi idealistis dalam lingkung ideologi terbuka mencakup nilai-nilai dasar yang sebelumnya sudah disebutkan. Nilai-nilai tersebut ialah sila pertama sampai sila kelima dari Pancasila itu sendiri. Ideologi ini nantinya diharapkan mampu memberikan harapan, sikap optimis, serta memotivasi cita-cita bangsa. 

  1. Normatif 

Dimensi normatif memuat nilai-nilai dasar di dalam tubuh Pancasila yang mesti diperjelas menggunakan aturan maupun sistem norma negara. Dimensi ini akan mengatur segala sesuatu secara lebih dalam dan mendetail guna melaksanakan seluruh aturan yang ada dengan baik. 

  1. Realistis 

Dimensi realitis dalam ideologi terbuka Pancasila mencakup segala kondisi yang sedang terjadi di negara Indonesia. Dengan demikian, maka realita yang ada di negara Indonesia dapat diselesaikan dengan keterbukaan yang begitu bagus.

Makna dan Fungsi Pancasila sebagai Ideologi 

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara sebetulnya memuat pandangan terkait nilai luhur budaya maupun religius yang dipakai oleh bangsa Indonesia. 

Sudah seharusnya bagi setiap warga Indonesia bisa memahami bagaimana pemaknaan Pancasila hingga melihat fungsinya sebagai suatu ideologi. 

  1. Makna Pancasila 

Pancasila bukan hanya sekedar berkedudukan sebagai suatu dasar bagi negara. Akan tetapi, Pancasila juga berkedudukan sebagai ideologi nasional dari bangsa Indonesia tercinta ini. Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia di antaranya:

  • Keseluruhan nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif untuk penyelenggaraan negara yang lebih bagus lagi. 
  • Nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang sudah disepakati secara bersama-sama, sehingga bisa diterapkan untuk kepentingan bersama. 
  1. Fungsi Pancasila sebagai Suatu Ideologi 

Pancasila tampaknya sudah menjadi semacam ideologi yang begitu ideal bagi negara Indonesia. Terlebih lagi negara ini memiliki begitu banyak perbedaan yang perlu diselaraskan menjadi satu kesatuan. Berikut merupakan fungsi dari Pancasila sebagai suatu ideologi yang berlaku di Indonesia: 

  • Sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia serta memperkukuh dan memelihara persatuan kesatuannya dengan maksimal. 
  • Membimbing sekaligus memberikan arahan kepada bangsa Indonesia guna mencapai tujuan.
  • Memberikan suatu motivasi guna menjaga serta memajukan jati diri bangsa Indonesia yang mulia.
  • Menunjukkan jalan sekaligus memberikan pengawasan dalam upaya guna merealisasikan cita-cita yang termuat di dalam Pancasila.
  • Menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme.
  • Menjadi sebuah pedoman hidup bagi bangsa Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan negara. 

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham Ideologi Besar Lainnya di Dunia 

Di kancah dunia ada sejumlah ideologi yang terbilang cukup besar. Ideologi-ideologi tersebut di antaranya liberalisme, komunisme, dan sosialisme. Jika dibandingkan dengan Pancasila, maka ketiga ideologi tersebut memiliki sejumlah perbedaan cukup mencolok. 

1. Ideologi-Ideologi Besar Dunia 

Selain Pancasila, terdapat tiga ideologi besar dunia lainnya yang perlu Anda ketahui. Ideologi-ideologi tersebut di antaranya ideologi liberalisme, komunisme, dan sosialisme. Tentu Anda sudah begitu familiar dengan beberapa ideologi tersebut. 

  • Ideologi Liberalisme 

Ideologi liberalisme merupakan paham yang dapat memberikan penekanan terkait kebebasan individu. Hal ini nantinya akan meningkatkan kesejahteraan dan bukan menjadi tanggung jawab bagi negara bersangkutan. Ideologi liberalisme mengandung beberapa prinsip sebagai berikut: 

  • Adanya pengakuan terhadap hak-hak asasi bagi warga negaranya. 
  • Memungkinkan tegaknya tata tertib di lingkungan masyarakat serta negara atas adanya supremasi hukum. 
  • Adanya penolakan terhadap pemerintah secara totaliter. 
  • Memungkinkan lahirnya pemerintahan yang demokratis. 
  • Ideologi Komunisme

Ideologi komunisme merupakan wujud dari anti kapitalisme yang menggunakan sistem sosialisme sebagai suatu alat kekuasaan. Jadi, semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara demi kemakmuran rakyat secara merata. 

Komunisme ada dan sangat membatasi demokrasi. Hal ini memberikan suatu persepsi bahwa komunisme adalah anti liberalisme. Di dalam paham komunisme, perubahan sosial perlu dimulai dari peranan Partai Komunis. 

  • Ideologi Sosialisme 

Ideologi sosialisme adalah paham yang jauh lebih mengedepankan pemerataan sekaligus persamaan derajat di antara masyarakatnya. Sosialisme sangat penting menjadi cita-cita rakyat guna bisa bekerja sama di dalam kebebasan serta solidaritas dengan hak serupa. 

Tujuannya tidak lebih dari memberikan ketentraman sekaligus kesempatan bagi semua orang. Ideologi ini juga memiliki karakteristik untuk mementingkan kekuasaan sekaligus kepentingan negara secara bersamaan. Tidak ada kaya, miskin maupun yang lainnya karena semuanya sama. 

2. Perbandingan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara dengan Ideologi Lainnya 

Perbedaan antara ideologi liberalisme, komunisme, sosialisme dan Pancasila sebetulnya begitu mencolok. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari berbagai aspek seperti hukum, ekonomi, agama hingga pandangan terhadap individu maupun masyarakat luas. 

  • Aspek Hukum 
  • Liberalisme : demokrasi liberal dengan kedudukan hukum yang ada digunakan untuk melindungi individu serta kedudukan politik untuk mementingkan individu juga. 
  • Komunisme : demokrasi rakyat dengan yang memiliki kekuasaan mutlak ialah parpol serta hukum ada untuk melanggengkan komunis. 
  • Sosialisme : demokrasi untuk kolektivitas, dimana sangat mengutamakan kebersamaan antara masyarakat dengan negara. 
  • Pancasila : demokrasi Pancasila dengan adanya hukum untuk menjunjung tinggi keadilan serta keberadaan individu dan masyarakat. 
  • Aspek Ekonomi 
  • Liberalisme : peran negara relatif kecil, justru yang mendominasi adalah swasta.
  • Komunisme : peran negara begitu dominan dengan monopoli negara. 
  • Sosialisme : peran negara ada guna melakukan pemerataan dan mengutamakan keadilan distributif. 
  • Pancasila : peran Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara penting guna menghindari monopoli karena yang akan dirugikan adalah rakyat. 
  • Aspek Agama 
  • Liberalisme : agama merupakan urusan pribadi dan bebas memilih mana saja, bahkan juga bebas untuk tidak mempunyai agama. 
  • Komunisme : agama merupakan candu bagi masyarakat sehingga agama perlu dijauhkan dari masyarakat tersebut. 
  • Sosialisme : agama mendorong perkembangan dengan sesamanya. 
  • Pancasila : bebas menentukan pilihan agama mana yang dikehendaki. 
  • Aspek Pandangan Terhadap Individu maupun Masyarakat Luas 
  • Liberalisme : individu jauh lebih penting daripada masyarakat. 
  • Komunisme : individu tidaklah penting termasuk juga masyarakat. Kolektivitas yang dibentuk negaralah yang benar-benar penting. 
  • Sosialisme : masyarakat jauh lebih penting ketimbang individu. 
  • Pancasila : individu diakui keberadaannya dengan baik. Begitu pula dengan masyarakat, individu akan ada artinya jika hidup di tengah-tengah masyarakat. 

Kelebihan Ideologi Pancasila 

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang menunjukkan adanya keseimbangan ide sekaligus gagasan sekaligus tidak mempunyai sifat absolut. Dengan definisi yang begitu indah ini, tentu saja Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara mempunyai sejumlah kelebihan seperti berikut: 

  1. Mencakup nilai-nilai positif yang diambil dari banyak ideologi besar dunia.
  2. Menutup adanya kelemahan dari banyak ideologi yang bertentangan.
  3. Bersifat fleksibel sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman.
  4. Ekonomi yang menjadi hajat hidup banyak orang dikuasai oleh negara. Hal ini nantinya diharapkan tidak akan mengorbankan rakyat. 

Contoh Ideologi Pancasila

Agar memperjelas pengetahuan tentang ideologi yang dipakai di Indonesia ini, maka cobalah memahami beberapa contoh penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari berikut. Kiranya bisa mempermudah pemahaman Anda lagi. Berikut merupakan contoh Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara:

  1. Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama apapun. Hal tersebut karena agama bisa dipilih sesuai dengan hati nurani.
  2. Selalu menjaga toleransi serta saling menghormati di antara umat beragama sehingga tercapai suatu kedamaian. 
  3. Menghargai perbedaan yang ada di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak agama, ras, suku, hingga adat istiadat. 
  4. Tidak melakukan diskriminasi dan sebagainya kepada siapapun. 
  5. Berani untuk menceritakan kebenaran tentang suatu hal.
  6. Menjaga keseimbangan di dalam pelaksanaan hak sekaligus kewajiban dengan sebaik-baiknya.
  7. Cinta terhadap tanah air demi terus bisa menjaga persatuan sekaligus kesatuan bangsa Indonesia.
  8. Mencintai serta mengkonsumsi produk produksi dalam negeri. 
  9. Berusaha menghasilkan prestasi guna membanggakan Indonesia di kancah dunia.
  10. Meningkatkan kreativitas dan inovasi untuk memajukan Indonesia. 
  11. Ikut serta di dalam pelaksanaan pemilu dengan menggunakan hak dengan baik. 
  12. Menghormati hasil musyawarah walaupun bertentangan dengan pendapat dan melaksanakannya dengan baik. 
  13. Berani dalam memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dengan semestinya. 
  14. Menghargai hasil karya ciptaan orang lain. 

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara sangat penting dipahami maknanya dengan begitu baik. Nilai-nilai Pancasila dianggap sangat bagus diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Referensi:

https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/409/9-fungsi-pancasila-sebagai-dasar-negara-yang-wajib-diketahui.html

Pos terkait

Tinggalkan Balasan