Memaknai Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

makna persatuan dan kesatuan

Kita sering mendengar istilah persatuan dan kesatuan, bukan? Hal ini tak hanya terjadi saat kamu bermain game tertentu agar bisa menang. Memaknai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia juga menjadi kewajiban kamu agar bangsa tetap bisa maju.

Tak hanya terkait dengan kemajuan bangsa. Persatuan dan kesatuan juga sangat dibutuhkan agar tidak ada celah bagi pengahancur. Ada saja pihak yang memang mencari konflik. Berikut adalah makna, faktor, dan perilaku tentang persatuan dan kesatuan yang harus kamu ketahui.

Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa

1. Persatuan Bangsa

Persatuan memiliki makna sebagai sesuatu yang tadinya terpecah atau terpisah, kemudian bergabung menjadi satu. Gabungan ini memiliki ikatan sehingga jalinannya lebih kuat dan menghasilkan makna yang lain. Persatuan menjadikan bagian-bagiannya tampil secara utuh.

Dalam hal persatuan bangsa, konsep ini menjelaskan bahwa Indonesia memiliki corak yang sangat banyak. Corak ini sudah seharusnya menjadi alasan kita untuk saling menghormati sama lain. Dengan begitu, bangsa Indonesia bisa berdiri secara utuh dan nasionalisme menjadi lebih kuat.

Bangsa Indonesia meliputi Sabang hingga Merauke yang isinya terdiri dari berbagai suku dan budaya yang khas. Namun bukan berarti kita menjadi bagian yang terpisah. Dalam urusan kedaulatan dan kemakmuran, kita sama-sama memiliki tanggung jawab dan kesadaran untuk bisa mencapainya.

2. Kesatuan Bangsa

Jika persatuan bangsa telah mulus, maka lahirlah kesatuan bangsa. Kesatuan merupakan kondisi saat masyarakat memiliki rasa aman, nyaman, makmur dan sentosa. Mereka juga akan saling menghormati satu sama lain tanpa memandang perbedaan yang mereka miliki.

Pentingnya menjaga kondisi kesatuan adalah untuk mencegah perpecahan antara kelompok atau individu. Jika kesatuan ini melonggar, maka bangsa lain bisa melihat hal ini sebagai potensi untuk menyerang. Kelalaian ini bisa mengakibatkan bangsa Indonesia dengan mudah dikuasai pihak lain.

3. Aspek Persatuan dan Kesatuan Bangsa

a. Perwujudan kesatuan politik

Dalam kesatuan politik, Indonesia merupakan ruang hidup milik bersama untuk seluruh lapisan masyarakat. Semua masyarakat memiliki hak untuk memeluk kepercayaan dan menggunakan bahasa daerahnya. Meski begitu, dua alasan tersebut tak boleh menjadi alasan bersikap eksklusif.

Setiap warga negara boleh menjalankan kehidupan politiknya berdasarkan UUD tahun 1945. Semua kegiatannya perlu mengacu pada ideologi Pancasila agar tujuan berbangsa bisa tercapai. Secara politik, Indonesia juga perlu menjalankan perdamaian dunia dan menjaga ketertiban umum.

b. Perwujudan kesatuan ekonomi

Semua harta yang dimiliki Indonesia berupa kekayaan alam bisa dinikmati oleh rakyat dan menjadi milik bersama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pemerataan. Sehingga memaknai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta sila ke-5 Pancasila bisa terwujud.

Pemerataan ekonomi juga harus dilakukan oleh pemerintah agar semua aktivitas bisa selaras dan seimbang. Kegiatan utama tak hanya di kota besar saja, namun juga terjadi di daerah. Ekonomi di Indonesia harus diselenggarakan dengan asas kekeluargaan.

c. Perwujudan kesatuan sosial budaya

Aspek ini menyatakan bahwa masyarakat di Indonesia merupakan kesatuan yang utuh. Tingkat kemajuannya harus setara dan seimbang, begitu juga dengan pemerataannya. Hal ini diperlukan untuk memajukan bangsa dalam aspek sosial budaya di kehidupan sehari-hari.

Meskipun budaya di Indonesia sangat banyak, namun pada hakikatnya semuanya tetaplah satu. Orang di luar budaya terkait tetap harus melindungi dan mengembangkannya. Dengan begitu, hasil dari perkembangan budaya tetap bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

d. Perwujudan kesatuan pertahanan dan keamanan

Ancaman yang terjadi di sebuah daerah, maka menjadi ancaman pula untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, keamanan seluruh wilayah harus dijaga dan menjadi tanggung jawab bersama. Sisi pertahanan negara juga perlu melindungi seluruh lapisan masyarakat.

Dalam urusan pertahanan, masyarakat perlu mengenal Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara mendorong keselarasan antara masyarakat untuk hidup bersosial. Mereka harus yakin bahwa keutuhan bangsa tidak boleh terpecah belah oleh asas apapun di luar ideologi.

Kehidupan Bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Konsep NKRI Menurut UUD 1945

Setiap warga negara Indonesia perlu mengenal dan memahami uud 1945. Pengertian UUD sudah ditanamkan sejak kecil sebagai pedoman warga negara Indonesia. Di dalamnya terdapat konsep untuk menjalani kehidupan baik sebagai individu maupun sebagai warga negara.

UUD 1945 memiliki pembukaan dan butir-butir pasal yang mengatur kehidupan rakyatnya. Amandemen yang terjadi selalu melalui proses yang panjang dan mengikuti dinamika sosial. UUD 1945 memiliki peran sebagai penghilang keraguan dan juga sebagai persatuan bangsa secara utuh.

Memaknai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia disebutkan dalam pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara republik. Pasal ini tak pernah diamandemen karena dibentuk oleh PPKI dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dan juga Sumpah Pemuda pada 1928.

Ketetapan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara kesatuan sudah ditetapkan saat Indonesia merdeka. Karena Indonesia berbentuk kepulauan, negara kesatuan dianggap yang paling tepat. Hal ini untuk menyatukan kemajemukan rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai latar belakang.

Di dalam UUD 1945 juga disebutkan bahwa masyarakat Indonesia perlu melindungi segenap bangsa Indonesia. Dalam hal ini, masyarakat perlu menjalankan kehidupannya sesuai dengan peraturan. Peraturan umum sebagai warga negara disebutkan dalam UUD 1945.

Istilah nusantara sudah tidak digunakan kembali sejak Indonesia merdeka. Masyarakat wajib menyebutnya sebagai NKRI. Secara harfiah, arti nusantara kini hanyalah sebagai pemaknaan atas gugusan pulau-pulau. Jadi, Indonesia adalah kesatuan gugusan pulau dan perairan.

Kesatuan wilayah yang ditetapkan dalam Undang-Undang meliputi kesatuan politik, kesatuan hukum, pertahanan dan keamanan, serta sosial-budaya. Jadi meskipun masyarakat terpencar dalam berbagai pulau, mereka memiliki keterikatan kesatuan tertentu yakni NKRI.

2. Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bentuk negara Indonesia secara geografis terdiri dari banyak pulau-pulau. Bentangannya dari sabang hingga Merauke dan terpisah oleh selat atau laut. Sebaran pulau ini mengakibatkan adanya perbedaan bahasa, budaya, hingga adat masing-masing masyarakat.

Indonesia juga menguatkan identitasnya dengan jargon Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, meskipun rakyatnya memiliki perbedaan, mereka tetaplah satu. Keanekaragaman budaya dan suku bukanlah menjadi alasan untuk bercerai, malah sebaliknya untuk saling menguatkan.

Keinginan memaknai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia menjadi keunggulan dari bangsa kita. Pada bangsa lain, mereka memiliki negara yang berbeda padahal dari suku yang sama. Sementara kita memiliki suku yang beragam dan bisa hidup rukun sebagai warga negara Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang sangat besar. Penduduknya berada di urutan ke-4 terbesar di dunia. Demografi kita sngat beragam dari mulai usia, sosial, hingga kesukuan. Hal ini menjadi modal untuk menuju bangsa Indonesia yang sejahtera.

Selain demografi yang tinggi, Indonesia juga memiliki perbedaan latar belakang. Bukannya untuk terpecah, perbedaan malah bisa dijadikan potensi agar bangsa terus tumbuh dan maju. Semangat kesatuan akan membawa perbedaan menjadi sebuah keuntungan dan potensi yang besar.

Hal lain yang menjadi semangat bangsa ini adalah Sumpah Pemuda yang ditanamkan sejak dini. Keyakinan ini membawa kita semua untuk bersatu dan bangga dengan Indonesia. Kita juga perlu bangga dengan bahasa utama yakni bahasa Indonesia meski setiap daerah memiliki bahasa lokal.

Dan tak kalah penting adalah budaya yang ramah tamah. Negara ini terkenal sebagai negara yang baik dan terbuka dengan bangsa lain. Apalagi jika mereka mau belajar budaya yang ada di Indonesia. Keunggulan ini membawa Indonesia menjadi negara yang asik untuk pariwisata.

Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

1. Faktor Pendorong

a. Pembangunan yang terus berlangsung

Indonesia adalah negara yang sangat besar. Hingga kini fokus dari pemerintah adalah pemerataan untuk ke seluruh daerah. Pembangunan ini tak hanya tentang infrastruktur saja. Pemerintah juga sibuk membangun sumber daya manusia yang mandiri untuk Indonesia yang lebih baik.

Tanpa adanya persatuan, tentu saja pembangunan tidak akan berjalan lancar. Jadi tata kelolanya memang dipegang pemerintah, namun gerak masyarakat juga sangat diperlukan. Hal inilah yang mendorong agar pembangunan bisa dipercepat dan juga maksimal.

b. Keinginan untuk berdaulat

Sudah terlalu lama Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Setelah merdeka, Indonesia mulai untuk berbenah diri agar bisa berdaulat. Berdaulat artinya bisa berdiri sendiri tanpa bantuan bangsa lain. Hal ini berhubungan dengan harga diri Indonesia baik di mata masyarakat maupun dunia.

Selain berdaulat, Indonesia juga berusaha untuk tidak mencampuri urusan bangsa lain. Tentunya hal ini diharapkan bisa menjadi timbal balik agar mereka juga tak mengganggu Indonesia. Jadi, NKRI bisa secara utuh mengurus bangsanya sendiri untuk bisa berdaulat.

c. Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan ini memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Masyarakatnya yang beragam menjadi alasan kenapa Indonesia memiliki semboyan ini. Artinya adalah meski berbeda, namun tetap satu. Hal ini menggambarkan keanekaragaman yang ada di bangsa Indonesia.

Tak hanya itu, semboyan ini juga menjadi pengingat untuk terus memaknai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Perbedaan budaya atau apapun itu di kehidupan sosial harus menjadi perekat untuk saling menghormati. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan penguat masyarakat.

2. Faktor Penghambat

a. Sikap anti toleransi

Meski keanekaragaman bisa menjadi penguat, hal ini juga malah bisa menimbulkan risiko rasa anti toleransi. Ada saja pihak yang tidak menerima perbedaan yang terjadi di dalam kehidupan sosial. Mereka tidak menghormati dan menghargai perbedaan yang wajar terjadi di masyarakat.

Hal ini membuat sikap anti toleransi tumbuh. Semakin banyak orang yang melakukan ini, maka semakin bahaya pula untuk kehidupan. Konflik keluarga tau bahkan suku tak jarang terjadi. Apalagi jika pihak yang berkonflik sama-sama membawa sikap khas daerahnya.

b. Letak geografis

Tidak bisa dipungkiri jika letak geografis menjadi penghambat persatuan. Banyak masyarakat yang tinggal didaerah terpencil yang sulit mendapatkan listrik. Ada juga yang tinggal di pulau terpencil sehingga sulit untuk dijangkau oleh fasilitas umum yang lengkap.

Hal ini menimbulkan rasa iri yang luar biasa, meskipun wajar saja jika mereka merasa seperti itu. Pemerintah juga umumnya memusatkan perhatian di kota-kota besar. Selain soal bahan makanan dan fasilitas, mereka yang hidup terpencil juga hidup seadanya dan tak berkembang.

c. Etnosentrisme

Etnosentrisme berasal dari kata etnis, yang artinya berfokus kepada etnis sendiri. Mereka yang memiliki sikap ini cenderung menonjolkan diri sambil merendahkan etnis lain. Sikap ini tentunya bisa memancing perpecahan dan konflik antar etnis sehingga Indonesia tak lagi menjadi aman.

d. Nilai budaya yang melemah

Negara manapun pasti mengalami pelemahan budaya. Hal ini sangat wajar terjadi mengingat banyaknya arus yang asalnya dari luar. Pengaruh internet juga jadi faktor penyumbang yang besar terhadap pelemahan budaya meskipun jenis kontaknya secara tidak langsung.

e. Pembangunan yang tidak merata

Rasa iri akibat kesenjangan memang hal yang lumrah dan tak bisa dihindari. Mereka yang hidup terpencil memiliki akses yang minim dengan fasilitas umum seperti pendidikan dan kesehatan. Jalan utama pun susah untuk dilewati sehingga jarang orang bisa menjangkau.

Faktor penghambat ini memang menjadi masalah yang paling besar di Indonesia. Belum lagi akses listrik yang tak merata akibat jauh dengan sumber atau berada di pulau kecil di tengah laut. Mereka yang tinggal di sana memiliki taraf hidup yang lebih kecil daripada di kota besar.

Perilaku yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Menjaga iman dan taqwa

Sesuai dengan sila ke-1, bahwa Indonesia memiliki ideologi untuk bersikap sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Tidak ada kepercayaan yang mengajarkan keburukan. Untuk itu, masyarakat perlu menjaga keimanan dan ketaqwaannya untuk diri yang lebih baik.

Iman dan taqwa merupakan pelajaran dasar yang pasti didapatkan sejak dini. Setiap orang perlu selalu berbuat kebaikan seperti saling menghormati dan menghargai. Dengan begitu, kita semua bisa hidup berdampingan meski memiliki perbedaan.

2. Menjunjung musyawarah

Selain ramah, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang gemar untuk gotong royong. Memaknai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia bisa dilakukan dengan cara musyawarah. Apapun masalah yang dihadapi, ada baiknya yang bersangkutan memberi ide dan pandangan.

Apa yang selanjutnya didapatkan dari musyawarah? Tentu saja solusi yang dimufakatkan. Kamu perlu mencari suara terbanyak atau solusi terbaik agar semua masalah bisa terselesaikan. Cara ini membuat siapapun belajar untuk melepaskan egonya saat berada di lingkungan sosial.

3. Hidup rukun

Hidup yang rukun bukanlah sebuah keinginan, namun keharusan. Setiap orang harus menjaga kerukunan di lingkungan, baik keluarga maupun masyarakat. Terciptanya kerukunan akan menghadirkan harmoni dan keselarasan sehingga bisa hidup dengan tenteram.

Cara hidup rukun tentu saja dengan berkomunikasi yang baik terhadap sesama. Apabila kamu menemukan kejanggalan atau rasa yang tak nyaman, segera sampaikan ke yang bersangkutan. Hindari berbicara di belakang karena hal itu hanya menimbulkan konflik di masa depan.

4. Menghargai perbedaan pendapat

Setiap orang datang dari latar belakang yang berbeda. Jadi sangat wajar jika ada perbedaan pendapat antara satu orang dengan lainnya. Selama tidak melanggar norma dan hukum, setiap pandangan orang perlu dihargai.

5. Tenggang rasa

Sikap yang satu ini perlu kamu tumbuhkan di dalam diri sendiri. Contoh sederhananya adalah jika kamu tak ingin disakiti, maka janganlah menyakiti. Tenggang rasa tak hanya dilakukan dengan keluarga saja, namun juga kepada teman dan lingkungan sosial.

6. Bekerja keras

Tanpa kerja keras, keinginanmu tak akan pernah terwujud. Begitu juga dengan persatuan dan kesatuan bangsa. Kamu harus bekerja keras demi bangsa yang lebih baik. Hal ini tercantum dalam UUD 1945 yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa.

Memaknai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia bukanlah hal sulit. Kamu perlu mengamalkan ideologi kebanggan yakni Pancasila. Perilakumu juga harus sesuai dengan UUD 1945. Sehingga hidupmu bisa menjadi lebih baik dan bermartabat sebagai warga negara.

Baca Juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan