Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional

peran indonesia dalam hubungan internasional

Apa peran Indonesia dalam Hubungan Internasional? – Indonesia tak hanya memperhatikan dirinya sendiri. Sebagai negara yang besar dan ikut andil berjanji untuk menjaga ketertiban dunia, maka ada peran Indonesia dalam hubungan internasional. Janji tersebut disebutkan dalam pembukaan UUD 1945.

Konsekuensi dari perjanjian tersebut adalah Indonesia harus menjalin kerjasama. Ada kerjasama bilateral maupun multilateral. Hal ini tak hanya membantu menjaga martabat Indonesia di mata publik. Peran ini juga sebagai wujud bahwa Indonesia serius menjaga perdamaian dunia.

Pengertian Hubungan Internasional

Sebuah negara pasti melakukan jalinan atau hubungan dengan negara lain. Jika tidak, maka negara tersebut akan dikucilkan. Kita tidak pernah tahu bencana atau cobaan apa yang terjadi. Apabila tidak ada hubungan, secara sederhananya maka negara lain tidak mau menolong.

Interaksi antar negara disebut juga sebagai sebuah hubungan internasional. Dalam konteks hubungan dua negara, disebut sebagai hubungan bilateral. Jika banyak negara membuat grup tertentu, maka hubungan internasional tersebut dinamakan hubungan multilateral.

Jangankan negara yang masih berkembang, negara semaju Amerika yang memiliki kekuatan sekalipun masih membutuhkan negara lain. Hubungan internasional bisa juga berbentuk kerjasama yang saling menguntungkan. Itu sebabnya, hubungan ini dianggap sangat penting.

Ruang lingkup dari hubungan internasional pasti melewati batas-batas kenegaraan. Pola hubungan ini tidaklah sama antara satu negara dengan negara lain. Di sisi lain, tak semua negara juga bisa diajak bekerja sama. Namun, Indonesia menjaga hubungan baik dengan seluruh negara di dunia.

Konsep Hubungan Internasional

1. Politik Luar Negeri

Politik luar negeri merupakan suatu langkah kebijaksanaan dengan negara lain. Tujuannya adalah untuk mencapai kepentingan tertentu dan berbeda dengan negara lain. Isinya secara umum adalah untuk memajukan kepentingan, keamanan, dan pertahanan dengan memperhatikan nilai tertentu.

Politik luar negeri memiliki bentuk yang berbeda dengan versi dalam negeri. Meski begitu, konsep hubungan yang satu ini akan terpengaruh dengan keadaan dalam negeri. Tak jarang jika hubungan bisa batal apabila kondisi negara tersebut sedang tidak kondusif.

Produk politik luar negeri biasanya berupa sebuah kebijakan, rencana, atau strategi. Keputusan yang diambil tidak berdasarkan negara mana yang lebih berkuasa. Isi dari politik luar negeri juga harus mementingkan kebutuhan dan kepuasan masyarakat antar negara yang bekerjasama.

2. Hubungan Internasional

Hubungan internasional merupakan kontak atau pola interaksi antar negara. Tak hanya di bidang politik, hubungan ini juga berkembang dengan membahas berbagai isu. Beberapa contohnya adalah isu sosial, budaya, lingkungan hidup dan ekonomi.

Jika dilihat dari pola interaksinya, hubungan internasional menjangkau interdisipliner dan sangat kompleks. Mekanismenya juga cukup rumit karena menyangkut kehidupan banyak orang. Hal yang dibahas secara umum adalah aktor negara maupun non-negara.

Dalam jangka panjang, pola interaksi antara negara yang saling berhubungan akan semakin kompleks. Dinamisme ini tak bisa dihindari seiring berkembangnya zaman. Teknologi mempercepat akses sehingga hubungan bisa menjadi lebih rumit dan butuh solusi yang lebih cepat.

3. Politik Internasional

Konsep yang satu ini tentunya tak bisa terpisah dengan hubungan internasional. Bentuk politik internasional adalah kajian dan perjuangan kepentingan negara yang dipadukan dengan kekuasaan. Ruang lingkupnya cukup luas baik dari organisasi pemerintah maupun yang bukan.

Pola inetraksi yang diperhatikan dalam konsep ini adalah reaksi atau respon negara lain. Unsur-unsurnya tak terlepas dari kekuasaan, politik, tindakan, dan perhatian internasional. Biasanya, pola hubungan ini bersifat bilateral alias antara dua negara saja.

Objek dari politik internasional tidak berbeda dengan politik luar negeri. Hanya saja, tindakan dari produk hubungan ini bersifat mementingkan masing-masing negara. Areanya juga terbagi ke dalam 3 jenis yakni regional, global, dan nation-state.

Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Indonesia

1. Mempertahankan kemerdekaan

Sebuah negara hanya akan merdeka jika bisa terbebas dari bangsa lain. Selain itu, mereka juga harus mendapatkan pengakuan dari negara lain. Tanpa dukungan yang berarti, maka sebuah negara akan sulit merdeka dari penjajah. Begitu juga yang dibutuhkan oleh Indonesia.

Untuk itu, peran Indonesia dalam hubungan internasional adalah memelihara hubungannya dengan bangsa lain. Dengan terus bekerjasama dan berhubungan, kemerdekaan bangsa akan tetap terpelihara. Mereka juga akan membantu manakala kemerdekaan Indonesia terancam.

2. Jauh dari intervensi

Intervensi dari negara lain adalah hal yang tak bisa dihindari oleh negara mapun. Hal ini pasti terjadi yang biasanya berasal dari kepentingan atau konflik kekuasaan. Intervensi ini bisa dikurangi apabila adanya hubungan internasional dengan negara lain.

Apa pengaruh mereka? Negara yang menjalin hubungan akan membantu dalam hal mediasi. Hal tersebut bisa terjadi apabila negara lain juga merupakan kerabat dari negara yang mengintervensi. Dukungan ini juga sekaligus cara bangsa untuk tetap menjaga ketertiban dunia.

3. Meminta bantuan

Tak mungkin sebuah negara bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dan dukungan negara lainnya. Setiap negara pasti memiliki kekurangan dalan berbagai sektor. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka peran bangsa lain akan sangat berarti sehingga negara tetap terus berdiri.

Contohnya adalah Indonesia yang bergantung dalam hal impor berbagai kebutuhan makanan seperti beras, gula, bawang, dan lain-lain. Negara seperti Amerika dan Thailand akan membantu dalam urusan suplai. Tanpa mereka, neraca dagang Indonesia tentu tak akan seimbang.

4. Menjaga perdamaian dunia

Meskipun terkesan seperti ada kepentingan atau kerjasama, hubungan internasional tidaklah selalu seperti itu. Indonesia menjalin hubungan yang baik seperti layaknya dua orang sahabat. Indonesia mengutamakan negara-negara yang berada di benua Asia dan Afrika.

Negara Asia menjadi prioritas karena letak indonesia yang berada di Asia. Negara terdekat tentunya akan dengan mudah ikut melindungi manakala ada intervensi dalam bentuk apapun. Sementara persahabatan dengan Afrika adalah bentuk dukungan untuk bebas dari kolonialisme.

5. Menjaga kemakmuran

Kemakmuran sebuah negara bisa sangat tergantung dengan bangsa lain. Tidak semua negara memiliki tanah yang bagus untuk menumbuhkan makanan. Sementara ada negara yang sama sekali tak memiliki SDM yang baik untuk pembangunan berkelanjutan.

Dalam konteks menjaga kemakmuran, negara perlu melakukan kerjasama. Tentunya hal ini bernilai dan dianggap sebagai win-win solution. Negara tak hanya muncul dengan msalah, namun juga penawaran yang baik. Kontrak semacam ini akan terus berlangsung selama pembangunan berjalan.

Bentuk Kerjasama Indonesia

1. Menjadi Anggota PBB

PBB adalah Persatuan Bangsa-Bangsa yang dalam bahasa Inggris disebut UN atau United Nations. Indonesia pernah menjadi anggotanya pada tahun 1950, lalu keluar 15 tahun kemudian. Keluarnya Indonesia disebabkan oleh posisi Malaysia yang menjadi anggota tidak tetap.

Kemudian Indonesia masuk kembali di tahun 1966 dan menjadi dewan keamanan PBB. Kini status keanggotaannya adalah anggota penuh. Bersama PBB, Indonesia berperan dalam menjaga perdamaian, mengentaskan kolonialisme, dan juga mempertahankan kemerdekaan.

2. Mengadakan Konferensi Asia Afrika

Salah satu peran besar Indonesia dalam diplomasi adalah dengan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Konferensi ini diadakan di kota Bandung pada tahun 1995. Tentunya, negara yang hadir merupakan perwakilan dari beberapa negara Asia dan Afrika.

Tak hanya menyelenggarakan, Indonesia juga mempelopori konferensi ini. Panitianya juga berasal dari Indonesia. Setelah konferensi, keluarlah output berupa Dasasila Bandung. Kemudian, tempat konferensi ini menjadi sebuah museum yang letaknya di tengah kota Bandung.

3. Salah Satu Pendiri Gerakan Non Blok

Setelah diadakannya KAA atau Konferensi Asia Afrika, maka terciptalah Gerakan Non Blok. Anggotanya adalah negara-negara yang baru saja mendeklarasikan kemerdekaan. Nama lain gerakan ini adalah politik bebas aktif, tidak terikat dengan blok tertentu, dan aktif menciptakan perdamaian.

Pada tahun 1992-1995, Indonesia sempat menjadi ketua dari gerakan ini. Pada saat diadakannya KTT X, Indonesia menjadi tuan rumahnya. Beberapa agendanya adalah mendukung kemerdekaan Palestina, menolah agenda senjata nuklir dan juga pembebasan Afrika Selatan dari diskriminasi ras.

4. Menjadi Dewan Keamanan PBB

Beberapa negara di dunia ini mengalami konflik yang sangat panjang. Bersama PBB, Indonesia menjadi dewan keamanan. Kemudian, peran Indonesia dalam hubungan internasional ini adalah dengan mengirimkan pasukan Garuda. Mereka akan membantu dalam penuntasan konflik di negara tersebut.

Beberapa negara yang pernah dikirimi pasukan Garuda di antaranya adalah Kongo, Bosnia, Kamboja dan Vietnam. Konflik yang berkepanjangan tentunya tidak sejalan dengan tujuan Indonesia yang menjaga ketertiban dunia. Tahun 2007, Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.

5. Mendirikan ASEAN

Asean merupakan Asosiasi Negara Asia Tenggara yang pendirinya terdiri dari lima negara, salah satunya Indonesia. ASEAN terbentuk pada tahun 1967 di Bangkok. Himpunan ini bertujuan untuk mempercepat perkembangan negara di Asia Tenggara dalam banyak hal terutama ekonomi.

Selain itu, ASEAN juga merupakan bentuk kerjasama agar masing-masing negara memberikan peran terbaiknya dalam keterlibatan multilateral. Mereka harus aktif dalam banyak bidang seperti teknologi dan administrasi. Sekretariat ASEAN berada di Indonesia, yakni ibukota Jakarta.

6. Partisipasi dalam acara internasional

Banyak sekali acara internasional dan Indonesia berpartisipasi di dalamnya. Beberapa di antaranya adalah SEA games, olimpiade dan Asian Games. Partisipasi ini adalah bentuk dukungan Indonesia dalam hal persahabatan dengan negara lain.

7. Menjalin kerjasama bilateral

Kerjasama bilateral alias dua negara adalah hal yang sangat penting. Hubungan ini disebut sebagai hubungan diplomatik. Indonesia akan mengirim perwakilannya ke negara lain, sementara negara lain mengirimkan perwakilannya ke Indonesia.

Hingga saat ini, setidaknya ada 162 negara yang mengirimkan perwakilan dan sebaliknya. Itu sebabnya ada kantor kedutaan besar atau konsulat jenderal. Hubungan diplomatik ini menjaga keharmonisan antara dua negara dan mencegah intervensi atau bentuk tekanan apapun.

Berbagai Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional

1. Peran Indonesia di PBB

PBB mendukung kemerdekaan Indonesia dan dilakukan secara konsisten. Mereka sangat mendukung agar bangsa ini bisa berdaulat, bebas dari penjajah dan hidup secara mandiri. Ketika terjadi agresi militer Belanda, kasus ini bahkan dibicarakan dalam sidang PBB.

Kemudian dalam sebuah sidang majelis PBB pada tahun 1950 membawa Indonesia menjadi salah satu anggota PBB. Setelahnya, Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam lembaga yang berada di bawah naungan PBB seperti ECOSOC, FAO dan ILO.

Selain lembaga di bawah PBB, sesuai janjinya dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia secara tegas dan aktif menjaga perdamaian dunia. Bangsa ini mengirimkan pasukan militernya ke negara yang sedang konflik. Pasukan ini diberi nama pasukan Garuda yang terdiri dari TNI.

Namun perjalanan Indonesia di kedudukan PBB tidaklah mulus. Ada saatnya Indonesia memilih keluar sebegai bentuk intervensi. Namun, status Indonesia kini adalah sebagai dewan keamanan PBB meskipun sifatnya sebagai anggota yang tidak tetap.

2. Peran Indonesia di ASEAN

Peran Indonesia dalam hubungan internasional di skala ASEAN cukup bisa dibanggakan. Pasalnya, Indonesia tak hanya bertindak sebagai anggota saja. Saat ASEAN dibentuk, Indonesia menjadi salah satu pendirinya. Bahkan, sekretarian ASEAN berada di Indonesia.

Indonesia menganggap bahwa kerjasama dengan negara lain sangatlah penting, termasuk dengan negara tetangga. Karena Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, dengan demografi yang besar, maka jalinan dengan negara sangatlah penting.

Sikap Indonesia di ASEAN sama seperti dalam sikap GNB atau gerakan non-blok. Artinya, Indonesia memilih jalur dan sikap politik bebas aktif. Indonesia sama sekali tak peduli dengan intervensi dan bebas menentukan pilihan demi mencegah adanya ketegangan dengan negara lain.

Salah satu peran besar dalam ASEAN yang dilakukan oleh Indonesia adalah dengan memulihkan demokrasi di negara ASEAN yakni Kamboja. Ada juga proses pemisahan diri bagi agama muslim di Filipina dan Indonesia berperan sebagai mediatornya.

Dibandingkan dengan bilateral lain, Indonesia memprioritaskan ASEAN. Hal ini disebabkan karena Indonesia merasa satu ras, rumpun, dan merasa seperti kakak-adik dengan negara tetangga. Alasan emosional itulah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpartisipasi aktif.

3. Menjalankan berbagai Konferensi Tingkat Tinggi

KTT merupakan sebuah pertemuan yang sangat penting. Hasilnya adalah sebuah dokumen yang berupa deklarasi dan perjanjian dengan negara-negara terkait. KTT pertama yang diselenggarakan Indonesia adalah KTT ASEAN pada tahun 1976.

Isi dari KTT ASEAN tersebut adalah menyepakati prinsip-prinsip dasar antar negara. Sesama negara ASEAN lain, Indonesia melakukan berbagai perjanjian kerjasama seperti keamanan, politik, budaya, sosial dan ekonomi. Di dalamnya juga ada perjanjian untuk tidak melakukan kekerasan.

KTT lain yang diselenggarakan di Indonesia adalah di tahun 2003 dan dilaksanakan di Bali. Dalam KTT ini, Indonesia dan negara Asia Tenggara memperkuat visi dan misi dalam berbagai hal di antaranya adalah keamanan, ekonomi dan sosial budaya.

4. Peran Indonesia dalam GNB

Non blok berarti tidak memihak dalam blok. Waktu itu, terdapat blok Barat dan blok Timur. Indonesia memutuskan untuk tidak menjadi salah satunya. Bersama dengan negara yang baru merdeka lainnya, Indonesia memilih partisipasi internasional dengan politik bebas aktif.

Prinsip ini selalu dijaga Indonesia sesuai dengan Undang-Undang. Indonesia tidak mau memihak apalagi sampai ikut ke dalam peperangan atau konflik. Negara sudah berjanji dalam UUD 1945 untuk tetap selalu menjaga ketertiban dunia. Ikut blok sama saja melukai cita-cita bangsa Indonesia.

Dengan kata lain, Indonesia menentukan jalannya sendiri. Negara ini tidak mau dipusingkan dengan konflik global. Setiap aspirasi dalam GNB dipegang teguh oleh Indonesia. Indonesia juga pernah menjadi ketua GNB dari tahun 1992 selama 3 tahun sebagai bentuk konsistensinya.

Peran Indonesia dalam GNB cukup banyak. Negara ini mengutamakan pembangunan dalam bentuk ekonomi agar semua negara yang baru merdeka bisa mandiri dan berdikari. Kontribusi positif Indonesia juga membawa peran lain seperti menyelesaikan konflik dan sengketa di negara tetangga.

Berbagai peran Indonesia dalam hubungan internasional patut dibanggakan. Meski belum lama merdeka, Indonesia sudah bisa mengadakan berbagai konferensi tingkat dunia. Kerjasama bilateral dan multilateralnya juga cukup banyak. Hal ini sesuai dengan cita-cita bangsa yang disebut di UUD 1945.

Baca juga artikel terkait :

Sumber Referensi :

Pos terkait

Tinggalkan Balasan